Slot Pulsa https://bp3si.akprind.ac.id/wp-content/-/slot-pulsa/ Slot Online https://sih.gov.ae//wp-content/ slot online slot maxwin https://keckotabaru.jambikota.go.id/js/-/rtp-live-2023/ https://pepc.pertamina.com/wp-content/-/slot-gacor/ https://puskogap.satpolpp.jatimprov.go.id/vendor/-/slot-gacor-maxwin/ https://slot.vipspain.ac.id/ https://dishub.garutkab.go.id/themes/demo/slot-gacor-online/ https://regsosek-sepakat.bappenas.go.id/uploads/slot-gacor-pragmatic/ https://platinumlisting.olx.co.id/storage/slot-gacor/

Yayasan Jantung Indonesia || Awasi Irama Jantung Anda

Awasi Irama Jantung Anda

Kominfo - 16 Nov 2021

Kenali gejala, penyebab, dan cara mengobati kelainan irama jantung

Jangan pernah remehkan Aritmia. Kelainan irama jantung ini ternyata bisa berujung pada kematian. Untuk mencegahnya tak ada salahnya Anda mulai peduli dengan irama jantung Anda. Di antara jenis penyakit lain, seperti jantung koroner atau serangan jantung, Aritmia memang relatif kurang populer. Kasus Aritmia juga tidak sebanyak penderita penyakit jantung koroner. Namun, kini Aritmia sudah mulai rajin menyapa.Aritmia adalah masalah pada irama jantung ketika organ tersebut berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Aritmia terjadi karena impuls elektrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Secara normal, dalam keadaan istirahat, kecepatan denyut jantung manusia berkisar 60–100 detak/menit.

Jenis-jenis Aritmia yang paling umum dijumpai, antara lain:

  • Bradikardia - jantung berdetak lebih lambat atau tidak teratur.
  • Blok jantung - jantung berdetak lebih lambat dan bisa menyebabkan seseorang pingsan.
  • Takikardia supraventrikular - jantung berdenyut cepat secara tidak normal.
  • Fibrilasi atrium - jantung berdetak sangat cepat, bahkan pada saat sedang beristirahat.
  • Fibrilasi ventrikel - detak jantung yang terlalu cepat dan tidak teratur yang dapat menyebabkan penderitanya kehilangan kesadaran atau kematian mendadak.

APA YANG TERASA PADA TUBUH?
Aritmia bisa terjadi tanpa menimbulkan gejala yang disadari oleh penderitanya. Munculnya gejala pun tidak serta-merta menandakan bahwa kondisi jantung yang dialami sangat parah. Gejala yang dapat muncul dan dirasakan antara lain:

  • Rasa berdebar • Detak jantung lebih cepat di dada daripada normal (takikardia)
  • Kelelahan
  • Detak jantung lebih lambat
  • Pusing daripada normal
  • Nyeri dada (bradikardia)
  • Sesak napas • Pingsan

Berkonsultasi dengan dokter sangat penting jika muncul gejala-gejala seperti yang disebut di atas. Hal itu bertujuan agar dokter bisa segera mendiagnosa jenis Artimia yang dialami dengan cepat dan tepat.

PENYEBAB ARITMIA
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya aritmia, di antaranya:

  • Ketidakseimbangan kadar elektrolit dalam darah. Kadar elektrolit seperti kalium, natrium, kalsium, dan magnesium mampu mengganggu konduksi impuls listrik di jantung, sehingga meningkatkan risiko terjadinya Aritmia.
  • Penggunaan narkoba. Obat-obatan terlarang seperti amfetamin dan kokain dapat memengaruhi kinerja jantung secara langsung sehingga meningkatkan risiko untuk terjadinya fibrilasi ventrikel dan jenis-jenis Aritmia yang lain.
  • Efek samping obat-obatan. Beberapa obat batuk dan pilek yang dijual bebas di apotek dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami Aritmia.
  • Terlalu banyak mengonsumsi alkohol. Konsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan mampu memengaruhi impuls listrik jantung sehingga meningatkan risiko terjadinya fibrilasi atrium.
  • Terlalu banyak mengonsumsi kafein maupun nikotin (merokok). Kafein dan nikotin menyebabkan jantung berdetak lebih cepat dan berisiko terjadinya Aritmia.
  • Gangguan kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif mampu meningkatkan risiko terjadinya Aritmia.
  • Sleep apnea obstruktif. Kelainan ini, di mana pernapasan menjadi terganggu pada saat tidur, dapat meningkatkan risiko bradikardia, fibrilasi atrium, serta jenis Aritmia yang lainnya.
  • Diabetes. Selain meningatkan risiko Aritmia, diabetes yang tidak terkontrol juga bisa meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi.
  • Hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi akan menyebabkan dinding bilik kiri jantung menebal dan menjadi kaku, sehingga aliran listrik jantung akan terganggu.