Bahaya Di Balik Rokok Elektrik

Developer - 24 Dec 2019

Saat ini, Vape atau rokok elektrik tengah digandrungi anak muda. Rokok elektrik dianggap lebih aman dibanding rokok konvensional atau rokok tembakau. Mari kita cermati apakah rokok elektrik ini aman atau tidak bagi kesehatan tubuh.

Dalam diskusi publik yang digelar Komisi Nasional Pengendalian Tembakau bertema “Vape, Ancaman atau Solusi” beberapa waktu lalu, para pakar kesehatan justru mengungkapkan fakta sebaliknya. Rokok elektrik sama bahayanya dengan rokok konvensional!
Berbeda dengan rokok, vape memiliki baterai, elemen pemanas dan cairan yang ternyata juga mengandung nikotin, propilen glikol atau gliserin. Berbagai penelitian juga menunjukkan rokok elektrik memiliki substansi yang bersifat karsinogenesis, sehingga memiliki resiko perubahan sel dan memicu kanker.

Anggapan kalau rokok elektrik bisa menjadi alat bantu berhenti merokok, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) menolak. Menurut IAKMI, alih-alih berhenti merokok, berbagai penelitian di beberapa negara menunjukkan kalau para perokok justru terjerat pada rokok elektrik sekaligus juga rokok konvensional sebagai pengguna ganda (dual users). 

Sementara, WHO dalam konferensi WHO Framework Convention On Tobacco Control tahun 2014 lalu menyimpulkan, tak ada cukup bukti yang menyatakan rokok elektrik dapat membantu seseorang stop merokok. Public Health England mengingatkan, penggunaan rokok elektrik jangka panjang juga berbahaya. Mengingat riset terhadap rokok elektrik masih pada tahap awal, apalagi belum sebanyak rokok tembakau, tapi nikotin dalam vape tetap dapat menimbulkan gangguan pada pembuluh darah arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung. Jadi,  jika ingin tetap sehat, berusahalah berhenti dari keduanya, rokok konvensional juga rokok elektrik. 

6580 komentar

tinggalkan komentar